kalsium

8:41:00 PM 0 Comments


Kalsium merupakan mineral yang paling banyak ditemukan dalam tubuh manusia. Hampir 40% dari total mineral dalam tubuh berupa kalsium. Sebagian besar kalsium terkonsentrasi dalam tulang rawan dan gigi, sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.
Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk tulang dan gigi serta mengukur proses biologis dalam tubuh. Kalsium juga berperan untuk transmisi impuls syaraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, pengaturan permeabilitas membran sel, serta keaktifan enzim. Keperluan kalsium terbesar pada waktu pertumbuhan, tetapi kalsium masih juga diperlukan meski sudah mencapai usia dewasa.
Bahan pangan yang merupakan sumber utama kalsium adalah susu sapi, baik dalam bentuk susu cair, susu bubuk, maupun susu kental manis. Susu merupakan bahan makanan kaya akan kalsium, terbukti untuk satu gelas susu segar (200 ml) mengandung 286 mg kalsium, tertinggi dibandingkan bahan makanan lain. Selain kandungan kalsiumnya tinggi, tingkat penyerapan kalsium susu juga tinggi, yaitu mencapai 40 persen. Keadaan ini membuktikan bahwa susu merupakan sumber kalsium yang baik dan utama.
Selain susu, salah satu bahan pangan lain yang juga merupakan sumber kalsium adalah tahu. Kandungan kalsium yang dimiliki makanan olahan dari kacang kedelai ini memang tidak setinggi kandungan kalsium pada susu. Kadar kalsium sepotong tahu (50 gram) hanya mencapai 62 mg. Sebagai tambahan, 25 gram kacang kedelai mengandung 19 mg kalsium, sepotong tempe (50 gram) mengandung 65 mg kalsium, dan kacang-kacangan sebanyak 25 gram mengandung kalsium sebesar 14-18 mg. Daya serap kalsium pada produk olahan kacang-kacangan sama seperti daya serap kalsium pada sayuran, hanya sekitar 5 persen. Perbandingan kandungan kalsium pada berbagai makanan disajikan pada tabel berikut :
Bahan Makanan
Kadar/mg/100 gram
Ukuran rumah tangga
Kadar/mg/urt
Susu Sapi
Susu bubuk
Keju
Daging sapi
Ayam
Telur
Ikan mas
Bayam
Buncis
Kacang kedelai
Tahu
Tempe
Kacang merah
Kacang tanah
143
904
777
11
14
54
20
267
65
195
124
129
58
74
1 gelas/200ml
100 gram
1 Potong/40 gram
1 potong/40 gram
1 potong/40 gram
1 butir/55 gram
1 potong/50 gram
1 ikat/100 gram
1 ikat/100 gram
2,5 sendok/25 gram
1 potong/50 gram
1 potong/50 gram
2,5 sendok/25 gram
2,5 sendok/25 gram
286
904
311
5
6
30
10
267
65
49
62
65
14
18
Penyerapan kalsium sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor yang dapat meningkatkan dan menghambat penyerapannya. Pada makanan seperti susu sapi, terdapat faktor yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium, antara lain beberapa asam amino seperti lisin dan arginin, laktosa, serta vitamin D. Kalsium membutuhkan kondisi suasana asam agar dapat diserap secara efisien.
Penyerapan terutama terjadi pada bagian usus halus. Usus halus cenderung selalu dalam kondisi asam. Penyerapan kalsium pada usus halus tergantung pada vitamin D. Metabolit aktif vitamin D akan mempermudah penyerapan kalsium secara aktif di dalam usus halus. Oleh sebab itu penyerapan kalsium sangat dipengaruhi oleh sintesis vitamin D dan kandungan vitamin D dalam makanan. Protein makanan yang kaya akan asam amino lisin dan arginin akan membantu penyerapan kalsium secara nyata. Laktosa merupakan karbohidrat yang terdapat dalam susu juga, sangat mempengaruhi penyerapan kalsium. Beberapa penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa laktosa yang terdapat dalam susu sangat berpengaruh terhadap penyerapan kalsium susu. Penyerapan kalsium susu lebih baik dibandingkan dengan jenis makanan lain yang tidak mengandung laktosa.
Di sisi lain, makanan seperti sayuran, tahu, dan produk olahan kacang-kacangan lainnya memiliki faktor penghambat penyerapan kalsium. Faktor ini berupa komponen-komponen dalam makanan yang dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk garam yang tidak larut. Contoh dari komponen ini antara lain asam fitat, asam oksalat, selulosa (serat), atau asam galakturonat. Hal ini bergantung pada daya cerna dan tempat pencernaan itu berlangsung. Beberapa laporan penelitian menunjukkan bahwa masukan serat yang tinggi dapat menurunkan penyerapan kalsium.
Adanya zat penghambat ini juga turut mempengaruhi keseimbangan rasio Ca:P yang menyebabkan kalsium menjadi tidak larut. Akibatnya, kalsium mengendap di ginjal dalam bentuk kristal kompleks. Endapan kristal inilah yang lama-kelamaan membesar dan menjelma menjadi batu ginjal. Karena kalsium susu mudah diserap, maka kalsium yang di buang lewat ginjal akan semakin sedikit.
Jadi, susu merupakan sumber kalsium yang baik dikonsumsi selama masa pertumbuhan. Kalsium susu juga dapat menurunkan resiko terkena batu ginjal.
Daftar Pustaka
Glenn. 2002. What’s all the hype about calcium in dairy? http://blog.liberationbc.org/2009/11/whats-all-the-hype-about-calcium-in-dairy. [diakses tanggal 28 November 2009]
Weaver, et al. 2002. Bioavailability of Calcium from Tofu as Compared with Milk in Premenopausal Women. http://www.cfs.purdue.edu/fn/bot/Downloads/Publications/Weaver_JFS.pdf. [diakses tanggal 28 November2009]
Anwar Faisal. 2009. Kalsium Susu Lebih Baik dan Aman Untuk Dikonsumsi. http:// What%E2%2525C2%252580%2525C2%252599s%2520all%2520the%2520hype%2520about%2520calcium%2520in%2520dairy%2520%2520Liberation%2520BC%2520blog.htm. [diakses tanggal 28 November 2009]
Devi Nirmala. 2009. Seri 8 Keajaiban Susu. http://seri-8-keajaiban-kalsium-susu.html. [diakses tanggal 28 November 2009]

andikaprakoso

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: