Kemungkinan yang Paling Mungkin

9:34:00 PM 3 Comments

Aku berpikir sejenak. Ya, hanya sejenak. Berpikir tentang apa yang seharusnya sudah terjadi. Berpikir tentang kejadian masa depan yang mungkin terjadi pada masa lalu.

Apa yang akan terjadi kalau aku tidak pergi meninggalkanmu? Hanya Tuhan yang mampu menyimpan cerita yang tidak tertulis itu dengan baik dan sangat rahasia. Aku hanya mampu berusaha menerka-nerka garis hidup yang mungkin akan tergores kala itu.

Dalam lamunanku ini, ada beberapa pilihan takdir yang mungkin bisa aku pilih hanya dalam pikiranku. Ya, hanya pikiran yang sejenak terbersit.

Satu, aku tidak pergi meninggalkanmu berarti aku tidak akan pernah merasa terburu-buru untuk melalui hari-hari bersamamu. Kita tetap berinteraksi melalui dunia itu. Mungkin hingga sekarang. Karena mungkin aku tidak akan pernah memintamu untuk menemuiku. Dengan begitu, kau mungkin tidak meninggalkanku. Mungkin ini akan terasa sangat indah. Karena kita akan berinteraksi dalam waktu yang lama.

Dua, aku tetap akan menemuimu. Tapi tidak pada masa itu. Karena aku tau masa itu terlalu dini untuk dijadikan kenyataan. Dan aku tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi setelah aku menemuimu. Mungkin saja akan terjadi hal seperti apa yang telah kita lalui sekarang ini. Tapi, setidaknya,  aku tidak merasa terlalu cepat untuk kehilanganmu.

Tiga, kemungkinan paling aneh yang pernah terpikir olehku. Untung ini hanya sejenak. Ya, hanya sejenak. Aku tidak akan pernah merasa perlu untuk melalui hariku bersamamu. Berawal dari kehidupan luar biasa yang sangat biasa. Lalu, aku tidak pernah diberikan kesempatan untuk bertemu denganmu dan memulai interaksi kita. Ini berarti aku tidak akan pernah kenal denganmu, tidak akan pernah berinteraksi denganmu, tidak akan pernah menemuimu, dan tidak akan pernah berpisah denganmu. Karena perpisahan tidak akan pernah terjadi tanpa sebuah awal berupa pertemuan.

Empat, mungkin aku tetap ditakdirkan untuk berkenalan denganmu. Hampir sama dengan kemungkinan pertama. Hanya saja, motivasiku di sini kurang kuat untuk berinteraksi lebih sering denganmu. Dan pada akhirnya aku mungkin tidak akan pernah menemuimu.

Lima, tidak ada kemungkinan lain yang terpikir olehku. Mungkin memang hanya ada empat kemungkinan yang dulu akan terjadi ketika aku tidak harus pergi meninggalkanmu. Atau mungkin masih ada kemungkinan lain yang mungkin belum sempat terbersit dalam lamunanku ini.

Tak mengapa, ini kan hanya terjadi pada pikiran dan lamunanku saja. Pada kenyataannya, aku sudah meninggalkanmu. Aku juga sudah pernah menemuimu. Aku juga sudah berinteraksi denganmu hanya dalam waktu yang sangat singkat. Dan yang pasti, kamu sudah pergi tanpa mengucapkan kata perpisahan sedikit pun.

3 comments: