Purnama ke-60

10:07:00 PM 0 Comments

Tepat 60 purnama sudah aku rasakan sejak saat itu
Saat dimana aku harus pergi dan merelakan mataku tidak pernah bisa melihat apa yang hatiku rasakan
Masa yang sulit itu, yang tidak pernah aku bayangkan untuk terjadi
Ya, sudah lama sekali

Tapi apa yang bisa aku lakukan saat ini?
Aku tidak pernah berpikir bahwa hatiku akan terpaut padamu hingga sejauh ini
Hal yang lebih tidak bisa aku terima adalah kebodohan logikaku yang dikalahkan oleh rasaku padamu
Rasa yang .... bahkan, aku sendiri sudah tidak bisa menggambarkannya

Menyebut namamu dalam doaku bukanlah sebuah kunci solusi yang bisa semata-mata aku lakukan untuk membenahi diri
Bagaimana jika memang aku yang salah atas keharusanku untuk pergi meninggalkanmu saat itu?
Desir penyesalan memang sering menyeruak dalam nadirku yang tak kunjung aku padamkan hanya dengan mengalihkan fokusku pada hal lain

Berulang kali aku memanggilmu, berusaha mencari keberadaanmu, berupaya mendapatkan secercah kepastian tentang kondisimu kali ini
Tapi mungkin, kebetulan hanya datang di saat yang tidak pernah diharapkan
Saat dimana aku diterpa aral melintang yang tak pernah terpikir akan didampingi olehmu

Aku akan selalu menulis pesan yang sama pada setiap 12 purnama yang aku lewati
Terima kasih untuk kebetulan yang terasa sangat menyenangkan
Derai tangis, air mata bahagia, gundah yang menyelimuti diri, bahkan solusi yang tersirat ketika logikaku kuat
Itu lah aku dengan segenap perasaanku padamu, yang bahkan masih terasa hangat seperti kebetulan yang membahagiakan aku pada 60 purnama lalu
Aku berharap kebetulan masih punya kekuatan untuk sekedar menyampaikan pesanku ini padamu
Terima kasih untuk segala hal, mulai dari A hingga Z

0 comments: