Dari kisah seorang teman #3

9:11:00 AM 0 Comments

Sang waktu terasa bergulir begitu lambat,
Namun aku berusaha menjaga hubungan dengan mu.
Setiap gangguan yang aku tujukan pada mu memang tak pernah kau tolak.
Kau selalu menanggapinya dan kau tahu? Kesalahan ini kian menjadi manis tatkala kau masih menganggap keberadaan ku.

Walaupun aku tahu, mungkin kau sudah merasa sangat terganggu dengan kehadiranku.
Dengan bodohnya aku menepis hipotesis kenyataan ini.
Tapi aku tak pernah mau kau membohongi dirimu sendiri untuk sekedar menyenangkanku dan membuat peluh hatimu.

Hingga saat ini tiba, aku tersadar. Kau memang terlalu baik.
Kau mungkin memang tak sanggup untuk mengatakan tidak untuk setiap gangguanku.
Dan ketika hal ini terjadi, aku pun menyadarinya.

Kenyataan ini lebih pahit dibandingkan dengan kau yang sebenarnya bisa menolak ku, tanpa tidak mempermasalahkan setiap detikku menghantui kehidupan mu.
Ketika kebohongan ini mulai bergeser arah, dari diri sendiri kemudian mulai merambah terhadap ku.
Aku tahu aku sakit, dan aku tahu aku cinta padamu. Tapi aku tahu sulit bagi ku merasakan kedua siklus kehidupan ini secara bersamaan.

Semoga kau mengerti dengan kehampaan ku yang selalu diiringi dengan bayanganmu.
Aku tak perlu menghitung setiap derai air mata yang tercurah setiap mengenang getir ini.
Semoga saja.

andikaprakoso

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: