Dari kisah seorang teman #1

7:14:00 AM 0 Comments

Untuk seseorang yang telah berhasil mewarnai apa yang telah Tuhan tulis untuk ku.
Untuk seseorang yang aku pun tak tahu imajineritas perasaannya.
Kisah ini mungkin kisah terjanggal dalam garis kehidupan.
Ketika Romeo telah bertemu dengan Juliet dari berbagai belahan takdir.

Kisah ini hanya kesalahan terindah yang terlalu terasa nyata,
Ketika aku terhenyak dalam kegundahan rutinitas fana,
Aku pun tidak pernah menginginkan apa yang berada di luar logika ini.

Kau memang telah berjasa menoreh sebuah kepedihan manis dalam kehidupanku.
Yang belum pernah sebelumnya terbersit di otakku untuk terjebak di dalamnya.
Bukanlah kepuasan birahi yang tertuju, tapi perasaan nyaman ku saat kau mulai melantunkan jari-jari indahmu itu dalam benda mati yang menyala.
Mungkin tetesan air mata ini sudah tidak cukup untuk mengenang setiap detiknya.
Bukan karena nestapa, melainkan derai tawa yang telah kau persembahkan untuk mengisi kekosonganku.

Aku tidak protes dengan suratan Tuhan ini.
Hanya saja, aku sesali mengapa Tuhan begitu baik denganku hingga harus mempertemukan aku dan kau.
Engkau yang belum pernah sama sekali ku sadari kesamaan sifatnya dengan ku pada makhluk Tuhan lain.
Dan engkau yang selalu bisa membuatku tersanjung dengan setiap ucapan dari bibirmu.

Aku tahu, ini memang hanya akan terjadi untuk sementara waktu.
Tapi yang aku lebih tahu, sulit bagiku untuk menghapus goresan indah di hati ini.
Entah sampai kapan aku mampu berusaha membuangnya.
Aku juga tahu, tidak ada rasa yang tertinggal seperti ini di hatimu.
Toh aku tidak berusaha meyakinkan hatimu.

Terima kasih untuk setiap detik-derik terindah yang telah kau sumbangkan dalam hidupku.
Semoga engkau dapat memilih kesetiaan nyata yang benar-benar bisa kau pilih.
Karena aku akan tegar bahagia melihat kau yang telah menemukan kenyataan itu.

andikaprakoso

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: